Categories


Roda Kehidupan akan Terus Berputar Sunday, November 13, 2011

Kehidupan itu bagaikan roda, akan terus berputar. Ada saat kita berada di puncak roda itu, ada saat kita jatuh dan berada di paling bawah roda itu. Kehidupan selalu berputar. Di dalam suatu kehidupan pasti ada suka dan ada duka. Di dalam suatu kehidupan pasti ada waktu untuk tersenyum dan ada waktu untuk menangis. Di saat kita menangis, ingat selalu bahwa pasti akan datang waktu untuk kita tersenyum. Namun, di saat kita tersenyum, jangan pula lupa bahwa kehidupan akan dapat kapan saja membawa kita pada waktu untuk menangis. Tidak selamanya kita akan menangis dan tidak selamanya pula kita akan tersenyum.

Kebahagiaan dan kebanggaan pasti akan menghampiri setiap orang di kala ia dapat meraih apa yang selama ini ia harapkan, ia impikan. Sebaliknya, kesedihan pasti akan menghampiri setiap orang di kala ia tidak dapat meraih apa yang ia harapkan, ia impikan. Di saat seperti inilah kita harus segera sadar bahwa kehidupan akan terus berjalan. Berjalan membawa kita berputar bersamanya dan bersama putaran waktu.

Kebahagiaan dan kebanggaan seseorang yang dikarenakan ia berhasil mendapatkan apa yang selama ini ia harapkan, dapat menjadi sebuah ancaman bagi dirinya sendiri. Apabila dalam waktu yang telah diberikan padanya untuk menikmati kebahagiaan itu, tidak ia gunakan untuk menyadarkan dirinya bahwa roda kehidupan akan terus berputar, maka suatu saat, ketika waktunya telah habis, ia akan jatuh dan menangis. Menangis karena kebanggaan yang selama ini ia banggakan ternyata tidak menghasilkan sesuatu yang dapat ia banggakan kembali di putaran roda berikutnya. Namun, apabila dalam waktu yang diberikan padanya untuk menikmati kebahagiaan itu, ia gunakan kebanggaan itu untuk membuka hati, membuka mata, sadarkan diri bahwa roda kehidupan akan terus berputar, maka ia akan mendapatkan kebanggaan lain putaran roda kehidupan selanjutnnya.

Kesedihan, tangisan, akan menghampiri setiap orang di kala ia tidak dapat mendapatkan apa yang ia harapkan, ia impikan. Jangan tundukan kepala karena rasa malu yang didapat ketika harus berjalan di antara mereka yang bangga akan dirinya. Teruslah berharap bahwa tangisan itu hanya sesaat. Ada dua faktor yang menyebabkan kita menangis. Faktor yang pertama adalah karena kesalahan yang pernah ia perbuat sehingga ia mendapatkan balasan dari kesalahan tersebut. Faktor yang kedua, tangisan itu justru merupakan gerbang untuk kita masuk ke dalam sebuah kebahagiaan. Ingatlah bahwa roda kehidupan akan terus berputar.

Kebahagiaan, kebanggaan dan kesedihan, tangisan adalah dua hal yang akan selalu berdampingan dalam kehidupan seseorang. Yang akan terus menerus mengisi kehidupan seseorang dalam menjalani kehidupan, kehidupan dalam berhadapan dengan manusia lainnya.

0 comments:

Post a Comment