Komunikasi merupakan hal yang penting dalam kehidupan seseorang. Akan tetapi, bagaimana jika kita berada di dalam suatu kelompok masyarakat yang memiliki perbedaan kebudayaan dan yang utama adalah perbedaan bahasa? Tentu kita akan mengalami kesulitan dalam melakukan komunikasi bukan? Itulah hal yang aku rasakan ketika aku berumur kurang dari tujuh tahun. Ketika aku mengikuti keluargaku untuk pindah ke daerah sunda dan memulai masa pendidikan disana.

Perbedaan bahasa seakan-akan merupakan suatu tembok penghalang untuk terjadinya komunikasi dengan teman yang lain. Di saat yang lan bersenda gurau, bercanda tawa, bercerita, aku hanya bisa diam. Bukan karena aku tidak mau untuk bergabung dengan yang lain, hanya saja aku sama sekali tidak mengerti apa yan sedang mereka bicarakan dan mau bicara apa. Dan aku yakin, itu pula yang dirasakan oleh temanku yang lain sehingga mereka enggan untuk berkenalan denganku. Bagaimana tidak? Tempat tinggalku saat ini adalah di dataran sunda. Semua masyarakat di daerah itu menggunakan bahasa sunda, sedangkan aku lahir di Jakarta, menikmati masa taman kanak-kanak di Cirebon, dan menggunakan bahasa Indonesia di dalam rumah. Wajar saja jika aku tidak mengerti dan tidak bisa berbicara bahasa sunda.

Dalam tahun pertama, aku hanya dapat berkomunikasi dengan seorang teman yang juga merupakan saudara sepupuku, karena hanya dia yang mengerti bahasa yang aku pakai. Namun, seiring berjalannya waktu akupun mulai bisa berkomunikasi dengan tean yang lain. Percaya atau tidak, kami berkomunikasi dengan bahasa yang berbeda. Aku tetap dengan bahasaku dan mereka tetap dengan bahasa mereka. Kami bersenda gurau seakan tidak mengenal perbedaan bahasa. Kami tetap bisa mengobrol dengan lancar meski dengan bahasa yang berbeda.

Enam tahun sudah waktu berjalan, dan aku masih belum bisa mahir berbicara bahasa sunda. Masalah? Tentu tidak. Entah apa yang terjadi, semenjak aku duduk di bangku sekolah itu, bahasa Indonesia semakin menyebar dan semakin banyak orang yang menggunakan bahasa tersebut. Bukan aku yang menguasai bahasa sunda, melainkan merekalah yang kemudian menguasai bahasa Indonesia. Hingga pada akhirnya, kelompok masyarakat itu kini menguasai dua bahasa, bahasa sunda dan bahasa Indonesia.

Jadi, pada kenyataannya tidak ada alasan untuk kita tidak dapat berkomunikasi dengan orang lain. Karena komunikasi merupakan kebutuhan hidup yang sangat mendesak sehingga terkadang dapat menghancurkan segala tembok penghalang demi dapat terjalinnya komunikasi antar manusia.