Categories


Manusia dan Harapan Tuesday, June 26, 2012

Sebelum membahas mengenai manusia dan harapan, akan jauh lebih baik kita bahas terlebih dahulu pengertian harapan.

Snyder (2000) menyatakan harapan adalah keseluruhan dari kemampuan
yang dimiliki individu untuk menghasilkan jalur mencapai tujuan yang
diinginkan, bersamaan dengan motivasi yang dimiliki untuk menggunakan jalur-jalur tersebut. Harapan didasarkan pada harapan positif dalam pencapaian tujuan.
Snyder, Irving, & Anderson (dalam Snyder, 2000) menyatakan harapan
adalah keadaan termotivasi yang positif didasarkan pada hubungan interaktif
antara agency (energi yang mengarah pada tujuan) dan pathway (rencana untuk
mencapai tujuan).
Snyder, Harris, dkk (dalam Snyder, 2000) menjelaskan harapan sebagai
sekumpulan kognitif yang didasarkan pada hubungan timbal-balik antara agency
(penentu perilaku yang berorientasi tujuan) dan pathway (rencana untuk mencapai
tujuan).
Snyder (dalam Carr, 2004) mengkonsepkan harapan ke dalam dua
komponen, yaitu kemampuan untuk merencanakan jalur untuk mencapai tujuan
yang diinginkan dan agency atau motivasi untuk menggunakan jalur tersebut.
Harapan merupakan keseluruhan dari kedua komponen tersebut. Berdasarkan
konsep ini, harapan akan menjadi lebih kuat jika harapan ini disertai dengan
adanya tujuan yang bernilai yang memiliki kemungkinan untuk dapat dicapai, bukan sesuatu yang mustahil dicapai. Pemikiran hopeful mencakup tiga
komponen, yaitu goal, pathway thinking, dan agency thinking. Namun jika
individu memiliki keyakinan untuk mencapai tujuannya, maka individu tidak
memerlukan harapan. Sebaliknya, jika individu yakin bahwa ia tidak akan bisa
maka ia akan menjadi hopeless. Berdasarkan konseptualisasi ini, emosi positif dan
negatif merupakan hasil dari pemikiran hopeful atau hopeless yang memiliki
tujuan.

Banyak yang mengatakan bahwa harapan berarti adalah cita-cita. Akan tetapi, pada kenyataaannya harapan bukanlah cita-cita.
Ir.Soekarno
Cita – cita merupakan kompas yang memberikan panduan dalam hidup manusia.
Muh. Abduh
Cita – cita merupakan lentera/pelita kehidupan

Jadi bisa dikatakan, bahwa harapan tidak sama dengan cita-cita.
perbedaan antara harapan dan cita-cita antara lain:
cita-cita disertai usaha
harapan tidak disertai usaha

Manusia hidup memerlukan harapan dalam kehidupannya. Kenapa? Dikarenakan harapanlah manusia bisa menjalani kehidupan. Harapan membuat manusia memiliki alasan mengapa mereka harus hidup. Harapan merupakan suatu motivasi yang tinggi bagi seseorang untuk memperoleh suatu hal.

Harapan dapat dikembangkan menjadi cita-cita.
Alasannya, manusia yang hanya memiliki harapan tanpa menjadikannya cita-cita maka suatu hal itu hanya akan terus menjadi sebuah harapan tanpa bisa diwujudkan. Sedangkan harapan yang berkembang menjadi sebuah cita-cita memiliki kemungkinan yang cukup besar untuk mewujudkannya. Kenapa? Karena harapan yang ada di dalam diri akan ditunjang dengan usaha yang semaksimal mungkin untuk mewujudkannya.

Sumber:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29484/4/Chapter%20II.pdfhttp://rohaniislamsman9tangerang.blogspot.com/2012/01/normal-0-false-false-false-in-x-none-x_22.html

0 comments:

Post a Comment